5 Fakta di Musim Salju…Ngeri?
HL | 14 December 2010 | 20:22



Orang Kampung Main Salju..hehe
Bagi seorang pendatang baru seperti saya, winter ini adalah siksaan. Baju harus berlapis-lapis hingga empat rangkap. Itupun masih kalah dengan ganasnya dingin. Saya harus hati-hati sebelum memutuskan keluar rumah kalau-kalau akan datang badai salju yang mengerikan. Memantau suhu di internet menjadi wajib ‘ain jika ingin selamat.
Berikut ini beberapa kesan saya selama menjalani kehidupan “asing” yang tak terlupakan.
- Cuaca berubah dengan cepat. Saya sempat senang ketika suatu hari matahari terbit dengan hangatnya meski tidak penuh. Saya berharap cuaca semacam ini akan bertahan beberapa hari ke depan. Tapi apa yang terjadi, keesokan harinya, ada peringatan untuk tidak keluar rumah jika ingin aman dari ancaman frostbite (mati sebagian anggota tubuh karena darah membeku). Hemm, saya mengurung diri di kamar bagai seorang tahanan yang berharap hidup lebih lama. Begitu pula, siang hari yang hangat tidak menjamin malamnya akan hangat pula. Temperatur yang berubah-ubah ini mengharuskan saya lebih sering melihat prakiraan cuaca melalui ponsel yang selalu saya bawa. Ini demi keselamatan jiwa diri sendiri di saat tak ada orang yang peduli.
- Pakaian hangat harus tersedia, minimal dua lembar. Jaket tebal, sarung tangan, selendang leher, sepatu, dan tutup kepala harus selalu siap. Jika tidak, saat perubahan cuaca begitu ekstrim, kita akan menderita. Kuping terasa panas, kaku dan membeku, hidung berair, dan muka pun terasa tebal. Jemari jika tidak ditutupi dengan sempurna akan terasa kesemutan dan gemetar.
- Kulit muka harus dilapisi pelembab agar tidak kering dan bersisik. Begitu pula kulit bibir harus diolesi lipbalm untuk menghindari pecah-pecah dan berdarah. Lipbalm yang dibawa dari Indonesia nampaknya tidak kuasa menahan amukan dingin di sini. Biarpun cowok nan kekar, kalau tidak mau “dandan agak seksi” begini, pasti akan “ancur lebur” deh itu badan…hehehe…
- Waktu shalat benar-benar ekstrim. Seiring dengan perubahan waktu siang yang semakin pendek, adzan subuh baru bisa dikumandangkan pukul 6 pagi dan waktu maghrib sudah masuk pada pukul 4.30 sore. Isya sudah bisa dilaksanakan pukul 6 malam. Ini merupakan tantangan tersendiri jika ada kegiatan atau kuliah yang waktunya tidak tepat. Shalat sering kali menjadi korban. Alhasil, shalat jamak menjadi solusi terbaik saat sibuk di musim dingin.
- Orang Amerika di musim dingin ini mengenakan pakaian yang begitu sopan, beda sekali dengan situasi di musim panas. Saat ini mereka memakai pakaian yang sangat “Islami”, tidak hanya laki-laki yang berpenampilan keren dengan jaket dan jas mahalnya, kaum perempuan pun meski bukan Muslim terpaksa harus menyelimuti tubuhnya dengan berlapis-lapis pakaian hangat dari ujung rambut hingga ujung kaki. Ya iyalah, jika tidak, mereka akan kaku kedinginan….hehehehe…
sumber : http://unik.kompasiana.com/2010/12/15/5-fakta-di-musim-saljungeri-326046.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar